Sabtu, 09 Mei 2009

Demam Pada Anak Balita

0 komentar

Sebelumnya kita sudah sedikit banyak mengetahui informasi general mengenai demam yang seringkali terjadi pada anak-anak dan balita. Pada ulasan bagian kedua ini, kita akan berusaha untuk mengulas lebih mendalam lagi mengenai penanganan, pencegahan maupun pengobatannya guna mencegah dampak yang lebih gawat dan parah lagi.

Penyebab demam
Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan. Hal tersebut dapat dimengerti karena infeksi saluran pernafasan merupakan penyakit anak yang paling sering didapatkan.

Dari demam saja, sebagai manifestasi klinis dari sebagian besar penyakit infeksi yang ringan maupun yang serius, tak akan dapat dipakai untuk memprediksi berat ringannya penyakit. Namun dengan melakukan observasi pola demam yang karakteristik, akan mendapatkan informasi berguna yang bisa membantu mengarahkan diagnosa. Demam tunggal melonjak mendadak bisa mengarahkan mungkin demam oleh karena obat, tindakan bedah, tranfusi produk darah. Demikian juga beberapa sifat demam seperti intermiten, remiten, kontinyu, relapsing (berulang) atau bipasik dapat membantu mengarahkan ke diagnosa tertentu.

Diagnosa banding anak dengan demam bisa amat banyak mulai akibat infeksi saluran nafas yang sederhana, sampai keadaan penyakit yang serius seperti bakteriemi, sepsis, meningitis, dan sebagainya. Untuk menetapkan diagnosa dari keadaan demam yang kadang membingungkan, memang diperlukan keahlian dan pengalaman.



Pengelolaan Demam dan Kejang Demam

Ada baiknya untuk mengetahui penatalaksanaan demam sebelum dibawa ke petugas kesehatan. Demam tak selalu harus diberikan pengobatan,apalagi pada anak yang kondisinya baik serta suhunya kurang dari 39.0ºC,dan bila diberi pengobatan suhu tubuh tak perlu harus mencapai normal. Pengobatan sendiri meskipun di USA yang merupakan negara yang maju, sampai sekarang tetap ada, oleh karena ketakutan / “fever phobia” pada orang tua dan pengasuh anak. Dari sebanyak 340 pengasuh anak 89% memberikan antipiretik, karena beranggapan demam berakibat buruk sebanyak 91%, berpendapat merusak otak 21%,dan bisa mematikan 14%.

Dan sebagian besar bukti mengarahkan bahwa panas merupakan respon adaptasi tubuh yang terapinya hanya pada keadaan yang selektif dan atas indikasi tertentu saja.

Demam yang perlu diobati pada keadaan seperti anak dengan :

  • Keadaan Syok,
  • Latar belakang penyakit pada ginjal dan jantung,
  • Demam yang tinggi (hiperpireksia > 40.0ºC),
  • Kemungkinan heat illness,
  • Anak gelisah sehingga perlu membuat rasa nyaman,
  • Bagi yang beresiko terjadi kejang demam.

Selama demam dapat mengakibatkan kejang, logikanya pengobatan demam akan menurunkan kejadian kejang demam. Namun kenyataan kebanyakan kejang demam terjadi pada awal terjadinya penyakit dengan demam, dan pengobatan tak mungkin menghilangkan secara total.

Pengobatan anak demam selain dengan menggunakan obat antipiretik seperti aspirin, asetaminofen/paracetamol ,dan ibuprofen, bisa juga dengan kombinasi tindakan non farmakologis. Pemberian pengobatan dengan obat antipiretik hanya mengurangi keluhan demamnya saja, yang pasti tak akan merubah perjalanan penyakit infeksinya sendiri.

Pemilihan antipiretik dengan acetaminofen, aspirin, ibuprofen, merupakan obat yang bisa menghambat demam, maka ketiganya adalah obat antipiretika yang efektifitasnya setara. Karena aspirin acapkali dikaitkan dengan terjadinya sindroma Reye maka penggunaan sebagai antipiretik banyak ditinggalkan, maka pengobatan sekarang cenderung menggunakan acetaminofen serta ibuprofen yang tak pernah ada laporan dengan terjadinya sindroma Reye.

Efektifitas Ibuprofen dibandingkan acetaminofen ternyata lebih baik oleh karena efek lebih lama, serta punya khasiat anti radang/ inflamasi. Perlu ditambahkan reaksi inflamasi sebagai bagian reaksi imunologis juga sebagai penyebab kerusakan jaringan serta rasa tidak nyaman penderita dengan demam.

Efek jelek ibuprofen secara umum bisa diterima,yakni terjadinya tukak lambung/ gangguan pencernaan ,perdarahan di daerah lambung dan usus/gastrointestinal, mengurangi aliran darah ke ginjal, dan mengganggu fungsi hati akan lebih sering terjadi dibandingkan acetaminofen. Secara nyata pemberian dosis terapi acetaminofen secara tepat, bebas dari efek samping. Namun jika overdosis keduanya bisa berakibat fatal. Kematian dari over dosis acetaminofen karena rusak pada hati dan ginjal ,sedang kematian over dosis ibuprofen dan aspirin, diakibatkan oleh gangguan pada jaringan syaraf dan terjadi apneu/ tidak bernapas karena saraf pernafasan rusak. Tak ada data keamanan serta efektifitas dari terapi kombinasi acetaminofen dengan ibuprofen, karena secara teoritis beresiko terjadi jejas renal (renal injury) sehingga ada indikasi jangan diberikan. Dari toksisitas yang diakibatkan, nampaknya pilihan sebagai pengobatan rutin adalah acetaminofen/ paracetamol.

Direkomendasikan pemberian antipiretik dimulai dengan acetaminophen/ paracetamol adalah 10-15 mg/kg Berat Badan setiap 4-6 jam. Bila panas tetap naik, beralasan jika pengobatan digantikan dengan ibuprofen 10 mg/kg Berat Badan setiap 6-8 jam.
Selain diberikan antipiretik untuk mengurangi demam dapat diberikan pendinginan eksternal seperti penyekaan dengan air hangat-hangat kuku berguna dalam menurunkan suhu tubuh, daripada penggunaan antipiretik saja, dan sebaiknya dilakukan setelah 30 menit pemberian acetaminofen. Meskipun secara kombinasi penyekaan dan antipiretik, lebih cepat menurunankan panas, pada anak panas yang masih nampak baik, dapat menambah ketidak nyamanan. Jangan digunakan alkohol untuk menyeka, karena dapat menguap dan terhirup ,serta dapat menembus kulit, sehingga terjadi efek toksik pada susunan saraf pusat.

Tindakan lain seperti menambah jumlah cairan yang masuk tubuh, dengan menganjurkan banyak minum, serta jangan membungkus anak dengan pakaian yang berlapis. Alasannya pada anak demam akan kehilangan cairan lebih banyak, karena terjadi banyak berkeringat, dan kehilangan lewat saluran nafas karena frekwensi nafas bertambah.

Hal penting perlu digaris bawahi, bahwa antipiretik hanya digunakan sebagai pengobatan simtomatik/ mengurangi gejala demam saja. Selama sebagian besar penyakit demam pada anak adalah penyakit virus yang sembuh dengan sendirinya, pemberian antipiretik berkepanjangan tak diperlukan.

Jika dalam waktu 4 sampai 5 hari panas tetap tinggi, atau terjadi atau muncul gejala yang sifanya lokal, harus segera dievaluasi dengan membawa kepetugas kesehatan terdekat.
Sedangkan untuk kejang karena demam Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua atau orang lain di rumah adalah diazepam rektal / stesolid lewat dubur. Dosis diazepam rektal adalah 0,5 - 0,75 mg/kg Berat Badan atau diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 10 kg. Atau diazepam rektal dengan dosis 5 mg untuk anak di bawah usia 3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak di atas usia 3 tahun.

Kejang yang belum berhenti dengan diazepam rektal dapat diulang lagi dengan cara dan dosis yang sama dengan interval waktu 5 menit. Bila 2 kali dengan diazepam rektal masih kejang, dianjurkan ke rumah sakit.

Mengatasi panas (demam)

Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari.

Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.

Pemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.

Lain-lain

  • Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam.
  • Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan.
  • Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.
  • Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.


Selengkapnya...

Flu babi

0 komentar

Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A[1]

Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.

Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.[2] Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian[3] Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1[4] H1N2,[4] H3N1,[5] H3N2,[4] and H2N3.[6]

Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.

Asal mula

Pada 5 Februari 1976, tentara di Fort Dix, Amerika Serikat menyatakan dirinya kelelahan dan lemah, kemudian meninggal dunia keesokannya. Dokter menyatakan kematiannya itu disebabkan oleh virus ini sebagaimana yang terjadi pada tahun 1918. Presiden kala itu, Gerald Ford, diminta untuk mengarahkan rakyatnya disuntik dengan vaksin, namun rencana itu dibatalkan.

Pada 20 Agustus 2007, virus ini menjangkiti seorang warga di pulau Luzon, Filipina. [7]



Tanda dan gejala

Gejala utama virus flu babi pada manusia.[8]

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejalan influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.[9]

Dalam mendiagnosa penyakit ini tidak hanya perlu melihat pada tanda atau gejala khusus, tetapi juga catatan terbaru mengenai pasien. Sebagai contoh, selama wabah flu babi 2009 di AS, CDC menganjurkan para dokter untuk melihat "apakah jangkitan flu babi pada pasien yang di diagnosa memiliki penyakit pernapasan akut memiliki hubungan dengan orang yang di tetapkan menderita flu babi, atau berada di lima negara bagian AS yang melaporkan kasus flu babi atau berada di Meksiko dalam jangka waktu tujuh hari sebelum bermulanya penyakit mereka." [10] Diagnosa bagi penetapan virus ini memerlukan adanya uji makmal bagi contoh pernapasan.[10]

Pergantian nama

Penamaan jenis penyakit ini dianggap salah oleh berbagai kalangan, karena telah membuat salah tafsir masyarakat - bahwa babi dapat menularkan penyakit ini kepada manusia. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengganti nama penyakit ini dengan Influensa A (H1N1) mulai 30 April 2009 lalu.[11]

Lihat pula


Rujukan

  1. ^ Veterinary Sciences Tomorrow article Swine influenza: a zoonosis by Paul Heinen dated 15 September 2003 says "Influenza B and C viruses are almost exclusively isolated from man, although influenza C virus has also been isolated from pigs and influenza B has recently been isolated from seals."
  2. '^ [1] Richard Besser in article More cases of swine flu reported; WHO warns of 'health emergency by Mayra Cuevas, Ann Curley, Caleb Hellerman, Elaine Quijano and Susan Candiotti dated 25 April 2009
  3. ^ "World Health Organization: Swine flu could spread globally", CNN.com. Diakses pada 2009-04-25.
  4. ^ a b c http://www.vetmed.iastate.edu/departments/vdpam/swine/diseases/chest/swineinfluenza/ Swine Diseases (Chest) - Swine Influenza], Iowa State University College of Veterinary Medicine
  5. ^ eurekalert Tips from the Journals of the American Society for Microbiology - Novel H3N1 Swine Influenza Virus Identified in Pigs in Korea
  6. ^ PNAS Published online before print December 18, 2007, doi: 10.1073/pnas.0710286104 PNAS December 26, 2007 vol. 104 no. 52 20949-20954
  7. ^ WHO bimbang flu babi merebak
  8. ^ Centers for Disease Control and Prevention > Key Facts about Swine Influenza (Swine Flu) Diakses pada 27 April 2009
  9. ^ Swine Flu and You. CDC. Diakses pada 2009-04-26
  10. ^ a b Centers for Disease Control and Prevention. CDC Health Update: Swine Influenza A (H1N1) Update: New Interim Recommendations and Guidance for Health Directors about Strategic National Stockpile Materiel. Health Alert Network. Diakses pada April 27, 2009
  11. ^ Selamat Tinggal Flu Babi!, situs Kompas, 1 Mei 2009







Selengkapnya...

Rabu, 22 April 2009

Mengenali Demam Berdarah

0 komentar

Kita baru mencurigai kemungkinan DBD jika demam yang dialami berlangsung lebih dari seminggu dan kemungkinan disertai gejala pendarahan. Namun sayang gejala perdarahan tidak selalu tampak dari luar. Hanya apabila muncul bintik-bintik perdarahan di kulit, kecurigaan terhadap DBD langsung muncul.

Bila perdarahan berlangsung di organ-dalam tubuh, yang tampak hanya demam belaka. Dokter yang waspada terhadap kasus DBD akan langsung memeriksa laboratorium darah. Hanya dari melihat hasil pemeriksaan darah dipastikan kecurigaan DBD dapat diketahui, misalnya apabila nilai trombosit menurun.

Perlu serangkaian pemeriksaan ulang darah untuk melihat kecenderungan penurunan trombosit. Selain itu, kemungkinan adanya penurunan kadar Hb dan lekosit (sel darah putih), sedangkan hematokrit meningkat. DBD baru dapat dipastikan dengan melihat adanya zat anti (Immunoglobulin) terhadap virus DB, serta dengan menemukan virusnya sendiri.


Waspada kalau di daerah endemik
Oleh karena gejala dan tanda DBD tidak selalu nyata, maka perlu kewaspadaan bila bermukim di wilayah yang endemik DBD. Wilayah-wilayah terjangkit DBD berisiko terjangkit DBD, terlebih jika sudah ada kasus yang positif.

Setiap menghadapi gejala demam, perlu dipikirkan kemungkinan DBD. Apalagi kalau disertai gejala bintik merah atau lebam pada kulit, atau ada gusi berdarah, mimisan, bahkan buang air besar berdarah.

Mereka yang bermukim di daerah endemik, wilayah yang langganan terjangkit DBD setiap tahunnya, perlu tidur siang berkelambu, membalur kulit dengan antinyamuk, dan hindari bermain atau berada di kebun pukul 7.00 -10.00 dan pukul 15.00-17.00, jam nyamuk DBD menggigit.

Tidak semua nyamuk belang-belang hitam putih membawa virus DBD. Hanya apabila nyamuk pernah menggigit orang sakit DBD yang berpotensi memindahkan virusnya ke orang sehat di sekitarnya. Oleh karena terbang nyamuk mencapai 100 meter, maka radius itu dari lokasi pasien DBD nyamuk harus dibasmi. Itu sebab penyemprotan perlu dilakukan dalam radius 100 meter.

Tujuan penyemprotan nyamuk (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa yang berpotensi membawa virus di radius 100 meter sekitar pasien DBD.

Berbeda dengan nyamuk lain, nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopyctus bersarang di air jernih tergenang, bukan air kotor comberan. Maka setiap ada air bening tergenang di sekitar rumah harus disingkirkan. Termasuk wadah penampung air di dasar kulkas.

Bencana DBD sekeluarga bisa terjadi karena air jernih tergenang di dasar kulkas yang luput dari perhatian menjadi sarang nyamuk DBD. Termasuk vas bunga, wadah air di gentong, dan talang atap rumah.

Tiada cara lebih efektif membasmi DBD dari pilihan membasmi sarang nyamuk. Virus DBD belum bisa dibunuh dengan obat. Orang belum bisa dikebalkan dengan vaksinasi. Maka hanya ada satu cara, yakni membasmi populasi jentik nyamuk dengan meniadakan perindukan nyamuk.

Obatnya infus dan menguatkan daya tahan tubuh
Tidak ada obat khusus buat menyembuhkan DBD kecuali infus. Kematian DBD disebabkan kekurangan cairan tubuh karena terjadi kebocoran pipa pembuluh darah tubuh. Bila terlambat ditanggulangi, kehilangan cairan dalam darah yang membawa pasien masuk ke dalam tahap syok. Syok juga terjadi akibat darah bocor di organ-organ dalaman tubuh.

Menghadapi kasus dugaan DBD di rumah, berikan seberapa banyak pasien bisa minum. Kalau ada cairan oralit lebih baik. Maksudnya agar cadangan cairan tubuh lebih optimal sekiranya benar terserang DBD. Makin memadai cadangan cairan makin ada waktu untuk mencegah kejadian syok. Makin cepat diberikan infus, makin besar harapan kesembuhan.

Jika tidak ada masalah atau penyulit (komplikasi) pada pencernaan, dianjurkan makan yang mendukung daya tahan tubuh. Cukup sumber protein (lauk-pauk) dengan syarat minum harus mencukupi. Konsumsi antioksidan seperti sayuran atau buah-buahan berwarna jingga/merah/ungu seperti papaya, wortel, bit, anggur merah/ungu.

Pasien dinilai sudah terbebas dari ancaman DBD dengan melihat nilai trombosit. Bila kecenderungan trombositnya terus meningkat, berarti tubuh sudah mampu mengatasi, dan itulah awal kesembuhan. Itu jadi petunjuk pasien sudah boleh pulang dari rumah sakit. Tentu dinilai pula kondisi pasien yang mestinya belum boleh banyak bergerak.

Perdarahan organ dalam tubuh setelah dinilai sembuh dikhawatirkan bisa terpicu bila banyak bergerak. Jadi kendati sudah dinilai menyembuh, perlu tetap istirahat di tempat tidur.

Waspadai jika terjadi demam, terlebih bila dalam 3 hari panas tubuh naik turun disertai mual. Tak usah tunggu ada bintik-bintik atau mimisan, jangan tunda; segera periksakan diri ke Dokter, agar segera mendapat pertolongan awal. Makin awal ditangani makin cepat kesembuhannya.***

Selengkapnya...

Flu Singapura (Penyakit Mulut-Tangan-Kaki)

0 komentar

Dr HANDRAWAN NADESUL

PENYAKIT Mulut-Tangan-Kaki atau hand-foot and mouth disease (HFMD) diawali dengan demam, sama dengan penyakit infeksi umumnya. Yang membedakan kalau ini kemungkinan HFMD ialah munculnya semacam cacar, yakni lentingan bening di selaput lendir mulut bagian geraham.

Tetapi lenting cacar di selaput lendir mulut bukan hanya disebabkan oleh HFMD tetapi ada sederet penyakit lain yang gejalanya serupa. Herpes simplex di mulut pun menyerupai cacar juga. Kepastian menganai HFMD adalah dengan cara mengisolasi virus dan memeriksanya di laboratorium, serta mengamati tumbuhnya cacar yang sama di tangan dan kaki.

Bedanya dengan herpes simplex di rongga mulut, biasanya penyakit herpes kambuh berulang di tempat yang sama. Sedang pada penyakit HFMD biasanya langsung kebal dan tak kambuh lagi. Orang dewasa umumnya sudah kebal terhadap serangan virus jenis ini, kecuali jika menderita kerentanan imunitas seperti orang dewasa pengidap HIV yang masih mungkin terinfeksi HFMD lagi.

Penyebab dari HFMD adalah virus (coxsackie), yang berada dalam air liur dan lendir mulut, atau tinja. Jika pengidap virus mencium, mengecup anak, maka virus HFMD dapat ditularkan.

Penularan juga sering terjadi di tempat penitipan anak, dan di sekolah. Maka setiap ada anak yang tampak semacam ada cacar di kulit tangan dan kaki, atau di sekitar bibir, selain di dalam rongga mulut, perlu dicurigai kalau itu penyakit HFMD. Kemungkin lain sejenis herpes simplex yang sama-sama menular juga. Maka perlu dilakukan tidak mengizinkan anak sakit ke sekolah, bermain atau berkumpul dengan anak sehat lainnya.

Sebagaimana umumnya penyakit virus, HFMD pun tidak ada obat khusus antivirus-nya. Maka terapi pada kasus HFMD hanya bersifat meredam keluhan dan gejalanya saja (symptomatic). Anak diberikan obat anti-demam, selain pereda rasa tidak enak di mulut, dan merawat kulit yang ada cacar HFMD-nya.

Sebagaimana lazim pada golongan penyakit cacar (cacar air, cacar betulan, atau herpes) kulit yang bercacar perlu dirawat khusus jangan sampai terinfeksi oleh kuman. Saat cacarnya pecah, berisiko tercemar kuman, sehingga cacar berubah menjadi bisul bernanah jika tidak dilakukan perawatan. Jika tidak dicegah, infeksi ikutan (sekunder) pada kulit bercacar akan menambah buruk kondisi anak yang dapat menyisakan bekas borok pada kulit.***

PENYAKIT serupa yakni Penyakit Mulut dan Kaki (FMD) ditularkan oleh hewan. Biasanya hewan ternak apa saja. Umumnya sapi, kambing, domba, dan babi, atau beberapa jenis hewan liar. Virusnya berbeda, berada dalam liur dan sangat menular. Penularan biasanya terjadi secara tidak langsung.

Virus melekat pada pakaian atau kulit setelah menyentuh atau bersinggungan dengan hewan yang sakit. Tampak cacar yang sama pada kaki dan mulut. Saat cacar di mulut tumbuh, air liur keluar berlebihan. Cacar di kulit kaki mudah pecah dan menimbulkan luka lecet lebar. Yang ditakuti bila virus mengenai otot jantung sehingga terjadi peradangan jantung (myocarditis).

Gejala FMD sama dengan HFMD, yaitu diawali dengan demam. Masa tunas penyakit ± 2-12 hari. Selama demam anak tampak lesu dan lemah, mungkin disertai muntah-muntah. Anak juga tidak mau menyusu karena rasa tidak enak di mulut, serta mual-mual.

Oleh karena itu, penting untuk memelihara kebersihan badan, tangan, pakaian serta jauhi area peternakan ketika ada wabah FMD. Kuatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi dan cukupi kebutuhan cairan (minum), terlebih saat demam. Amati di tempat penitipan anak dan sekolah anak kalau melihat ada anak yang kulit wajah atau tangan dan kakinya muncul semacam cacar, siapa tahu HFMD. Apa pun jenis cacarnya, tentu penyakit yang menular. Maka anak perlu menghindar.

Jika itu terjadi pada anak kita, tak perlu panik, segera bawa ke dokter guna mendapat penanganan lebih lanjut. Sediakan ‘tempat main’ tersendiri selama sakit masih dalam masa menular. Ikuti nasehat dokter. Tanyakan kapan mulai bisa main bersama kawan-kawannya.***

Selengkapnya...

Sabtu, 18 April 2009

Bebelac Complete – Melengkapi Nutrisi si Kecil

0 komentar

Bebelac Complete merupakan pilihan yang tepat untuk anak yang membutuhkan energi tinggi misalnya anak yang susah makan. Bebelac Complete adalah susu pertumbuhan bernutrisi tinggi. .

Bebelac Complete mengandung 14 vitamin, 15 mineral, AA|DHA, dan Prebiotik FOS, serta Lisin dan Vitamin B6. Bebelac Complete merupakan susu pertumbuhan dengan nutrisi lengkap dan seimbang.








Berdasarkan data dari IDAI 2007, masalah gangguan makan dialami oleh 25% anak usia 1-4 th dan 33% pada anak usia 4-6 tahun. Pada bayi lahir prematur prosentasenya meningkat hingga 40-70%. Untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya, berikan susu bernutrisi tinggi dengan kandungan yang lengkap dan seimbang.

Selengkapnya...

Senin, 30 Maret 2009

Restoran Siap Saji Dekat Sekolah Bikin Anak Makin Gendut

0 komentar

KOMPAS.com - Restoran siap saji dalam jarak 150 meter dari sekolah dapat membuat sedikitnya lima persen peningkatan angka kegemukan di kalangan murid sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT

Sebuah penelitian yang diselenggarakan ahli ekonomi di Columbia University dan University California, Barkeley, Amerika Serikat menyatakan, "Larangan bagi keberadaan restoran makanan cepat saji di lingkungan dekat sekolah dapat menimbulkan dampak yang lumayan pada angka kegemukan di kalangan siswa yang terpengaruh."

Para peneliti tersebut mengkaji bagaimana kedekatan restoran berdampak pada angka kegemukan di kalangan tiga juta murid kelas sembilan di berbagai sekolah California, dan lebih dari sejuta perempuan hamil di Michigan, New Jersey dan Teksas, demikian hasil studi yang disiarkan Jumat (13/3) dan dikutip kantor berita Inggris, Reuters.

Mereka memusatkan perhatian pada murid kelas sembilan, terutama yang berusia 14 tahun, sebagian karena murid itu menjalani pemeriksaan kesehatan pada musim panas, sekitar 30 pekan setelah pelajaran dimulai dan pajanan terhadap makanan cepat saji.

Studi itu, yang disiarkan oleh "American Association of Wine Economist", memperlihatkan, "Keberadaan restoran cepat saji dalam jarak sepersepuluh mil dari sekolah berkaitan dengan setidaknya 5,2 persen peningkatan angka kegemukan di sekolah tersebut."

Studi tersebut juga mendapati perempuan hamil yang tinggal dalam jarak sepersepuluh dari restoran cepat saji memiliki "peningkatan 4,4 persen kemungkinan berat badan mereka naik lebih dari 20 kilo".

Studi itu mengikuti perkembangan satu kasus yang diajukan bulan lalu dalam konferensi "American Stroke Association". Para peneliti dari "University of Michigan" mendapati orang yang tinggal di lingkungan yang dipenuhi oleh restoran cepat saji lebih mungkin untuk terserang stroke.

Pada Desember lalu, satu studi mendapati bahwa pemuda yang belajar di sekolah yang berada setengah mil (0,80 kilometer) dari tempat makan cepat saji makan lebih sedikit buah dan sayuran, minum lebih banyak soda dan lebih mungkin untuk kegemukan dibandingkan dengan siswa di sekolah lain.

Preseden berbahaya
Janet Currie, peneliti utama studi ahli ekonomi Wine tersebut, mengatakan jika makanan cepat saji di dekat sekolah mengakibatkan kegemukan, maka memiliki daerah bebas makanan cepat saji mungkin menjadi kebijakan yang baik.

"Itu takkan banyak berbeda dalam semangat dari kebijakan yang bertujuan melarang minuman ringan dan makanan tak sehat di sekolah, atau meningkatkan kualitas menu makan siang di sekolah," katanya.

Wanita jurubicara bagi "Yum! Brands", perusahaan induk KFC, Pizza Hut, Taco Bell dan Long John Silver’s, tak mau berkomentar, dan hanya mengatakan ia belum melihat studi itu.

Restoran Burger King juga tak menjawab telefon untuk meminta komentar.

Sementara itu wanita jurubicara McDonald’s merujuk hubungan telefon ke "National Retail Federation", kelompok dagang di Washington.

"Saya kira akan menjadi preseden berhaya untuk membatasi jenis usaha yang sah dan penting dan di mana mereka mesti berada di satu kota," kata wanita jurubicara federasi tersebut, Ellen Davis.

"Bukanlah lebih masuk akal bagi orang-tua untuk membatasi uang jajan seorang anak atau membiarkan mereka tahu kapan dan di mana mereka tak boleh makan makanan tertentu?" ia mempertanyakan.

Davis menambahkan banyak restoran telah mengubah menu mereka dalam lima tahun belakangan, terutama buat makanan anak-anak.

"Kita menyaksikan banyak pilihan sehat tersedia --potongan apel, susu sebagai pengganti soda ... . Penting untuk menyatakan bahwa banyak rangkaian restoran telah berusaha meragamkan menu mereka dan membuat menu itu jadi lebih sehat," tambahnya.

Selengkapnya...

Kamis, 19 Maret 2009

Tingkatkan Hasrat Seks -Libido- Anda

0 komentar

Tingkat libido setiap orang berbeda. Hal ini ditentukan terutama oleh kadar testosterone dalam tubuh. Berbagai hal dapat menyebabkan penurunan libido pada manusia. Penyebab tersering antara lain adanya gangguan kesehatan seperti diabetes mellitus, adanya gangguan organ seks, sampai adanya stress psikis. Banyak orang berpikir bahwa satu-satu cara untuk meningkatkan libido adalah melalui penggunaan ‘obat kuat’. Padahal banyak cara yang lebih mudah dan tentunya lebih sehat dan aman untuk hal yang satu ini. Cara apa saja yang dapat dilakukan?

1. Olahraga

Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga jenis aerobic, seperti berenang, jogging, dan bersepeda. Menurut Journal of the American Medical Association, olahraga aerobic yang dilakukan 15-30 menit setiap hari secara teratur terbukti menyehatkan tubuh dan dapat meningkatkan libido. Mengapa demikian? Tujuan dilakukannya olahraga aerobik adalah

* Memperlancar aliran darah ke organ-organ tubuh termaasuk bagian genital
* Menurut penelitian, setelah berolahraga tubuh akan memproduksi lebih banyak endorphin (suatu jenis bahan peptide yang bekerja pada otak). Dengan kadar endorphin yang lebih tinggi, maka mood seseorang akan menjadi lebih baik.
* Beberapa jam setelah olahraga aerobic, ditemukan peningkatan kadar testosteron (suatu hormon reproduksi). Menurut sebuah penelitian, pria dengan kadar testosterone yang lebih tinggi akan merasa lebih percaya diri dan merasa lebih sexy. Hal ini akan membentuk self body image yang baik. (menurut Journal of Human Sexuality)
* Olahraga aerobic meningkatkan kemampuan jantung.
* Olahraga aerobic dapat meningkatkan fleksibilitas otot-otot

Melihat tujuan dilakukannya olahraga aerobik, hal ini sangat menunjang peningkatan libido.

Selain untuk peningkatan libido, menurut Annals of Internal Medicine, seorang pria yang melakukan aerobic secara rutin memiliki resiko lebih rendah 30% mengalami impotensi, dan bahkan setelah berusia 50 tahun mengalami ereksi penis yang lebih baik dibandingkan yang tidak olahraga aerobic.

Tidak dianjurkan melakukan olahraga berat seperti angkat barbel, karena akan membuat tubuh sangat lelah sehingga akan menurunkan libido. Selain itu, ternyata beberapa jam setelah melakukan olahraga berat terjadi penurunan kadar testosteron.

2. Diet

Konsumsi makanan tertentu ternyata dapat meningkatkan libido seseorang. Menurut Journal of the American Medical Association, makanan yang berkalori tinggi dan mengandung banyak lemak terbukti menurunkan libido. Seperti yang dikatakan pada awal artikel, libido seseorang dipengaruhi oleh kadar testosteron dalam tubuh. Menurut Journal of the American Medical Association, pembentukan testosteron terutama dipengaruhi oleh kadar zinc dan vitamin B. Memakan makanan yang memiliki kadar zinc dan vitamin B yang tinggi dapat membantu meningkatkan kadar testosteron sehingga dapat meningkatkan libido seseotang. Contoh diet :

1. Kacang-kacangan

kaya akan zinc dan vitamin B yang dapat membantu proses pembentukan testosteron

2. Kerang-kerangan/Oysters

Kaya akan zinc yang dapat membantu proses pembentukan testosteron.

3. Avocado

mengandung vitamin B6 yang membantu pembentukan testosteron. Selain itu avocado juga mengandung asam folat.

4. Cokelat

setelah mengkonsumsi cokelat, kadar endorphin dalam tubuh manusia akan meningkat sehingga mood menjadi lebih baik. Selain itu, cokelat juga meningkatkan kadar phenylethylamine and serotonin di otak. Keduanya dapat meningkatkan libido seseorang

5. Asparagus

mengandung vitamin E. Mempengaruhi pembentukan testosteron dan juga dapat berfungsi sebagai makanan yang mengandung anti-oksidan.

6. Pisang

mengandung mineral Kalium yang tinggi dan mengandung vitamin B seperti Riboflavin.

Usaha meningkatkan libido dengan berolahraga secara teratur dan konsumsi makanan sehat sangatlah dianjurkan. Cara ini tentu saja lebih sehat dan aman dibandingkan dengan mengkonsumsi obat tertentu yang tidak diresepkan dokter. Hindari mengkonsumsi berbagai obat kuat yang tidak diresepkan oleh dokter.

Yang harus diperhatikan adalah penurunan libido yang disebabkan oleh adanya penyakit penyerta tertentu (seperti diabetes mellitus dan kanker) dan karena adanya suatu kelainan organ seksual tidak dapat diatasi hanya dengan olahraga aerobic secara teratur dan diet makanan. Hal ini memerlukan perawatan oleh dokter ahli.
Selengkapnya...

G-Spot: Hasil Eksplorasi dalam Pernikahan?

0 komentar

Tahukah Anda, bahwa banyak wanita menyatakan, orgasme akibat sentuhan pada G spot melebihi orgasme klitorial ??

Oops...! Apakah itu G spot ??

Titik G atau Titik Grafenberg atau dalam bahasa Inggris G Spot adalah daerah kecil pada area kemaluan wanita yang terletak di belakang tulang kemaluan dan mengelilingi uretra. Serapan kata Grafenberg berasal dari nama seorang ahli kebidanan Jerman, Dr. Erns Grafenberg, yang mengadakan penelitian pada tahun 1950.

G spot kalau diraba bentuknya seperti spon yang kira -kira berukuran antara 2-3 cm. Daerah ini merupakan kumpulan saraf yang paling banyak sehingga sangat peka kalau tersentuh. Daerah? ini juga berhubungan dengan klitoris. G spot ini jika dirangsang, bisa mengeras dan membesar seperti bola kecil, yang bisa diraba jelas dengan jari.

Penelitian terhadap keberadaan bagian paling sensitif ini masih terus dilakukan. Menurut studi dari Masters and Jhonson Institut, setidaknya hanya ditemukan 10 % dari wanita keseluruhan yang mengikuti penelitian ini mempunyai G Spot. Sedangkan John Perry dan Beverly Whipple yang juga melakukan penelitian, dalam rapornya menyebutkan, bahwa wanita akan mengalami sensasi orgasme yang luar biasa dan melebihi orgasme akibat rangsangan pada klitoris. Robert Mallon, ahli patologi yang juga melakukan penelitian tentang keberadaan G Spot ini di tahun 80-an, melaporkan dari 42 mayat wanita yang diotopsi, ditemukan jaringan yang nampak seperti prostate pada pria. Penelitian beliau dilanjutkan lagi dengan membedah 17 mayat wanita. Hasilnya, pada lebih dari 80 % wanita tersebut ditemukan jaringan menyerupai prostate.

Letak G spot ini diperkirakan 3-5 cm di belakang mulut vagina bagian atas, kira-kira di bawah saluran kencing. Ia ada di sebelah atas (dalam posisi terlentang), dekat kantung kemih. Hal ini dapat berbeda pada setiap wanita. Namun untuk menemukannya langsung tidak mudah. Tidak cukup satu kali dicoba langsung ditemukan. Harus melalui latihan dan mau mencoba terus. Jangan menyerah, terus dicoba. Jika si wanita merasa ingin buang air kecil, itulah tanda G Spot sudah ditemukan. Di bagian itu akan dirasakan sesuatu yang lembut seperti busa. Saat terangsang, secara otomatis G Spot akan mengembang. Permukaannya lebih kasar, ukurannya pun membesar dua kali lipat. Kalau sudah ditemukan, bagian ini akan memberikan kenkmatan luar biasa bila dirangsang hingga menghasilkan orgasme, yang biasa disebut orgasme vaginal. Rangsangan harus intensif untuk menimbulkan orgasme yang sesungguhnya. Orgasme ini juga bisa menyebabkan ejakulasi (female ejaculation; sama halnya dengan pria, mengeluarkan cairan seperti sperma, berwarna putih dan ditemukan sebagian besar fruktosa dan enzim). Bahkan, wanita bisa dibuat lebih melayang bila rangsangan G spot ini dilakukan secara berkesinambungan hingga mencapai multiorgasme. Sebelum orgasme yang pertama selesai, orgasme yang selanjutnya sudah dimulai.

Saat dilakukan hubungan seksual, G spot bisa tersentuh oleh penis berapa pun panjangnya. Tak perlu jungkir balik seperti pemain sirkus untuk bisa menyentuhnya. Atur saja penis masuk melalui sudut yang tepat sehingga mampu menyentuh dinding bagian depan vagina. Posisi apa pun cocok untuk bermain dengan G spot.

Perlu diingat, menyentuh lewat G spot ini hanya merupakan salah satu ukuran kepuasan dalam kehidupan seksual berumah tangga. Jangan jadikan obsesi. Misalnya, harus multiorgasme. Kalau salah satu pasangan atau keduanya sudah puas dengan sekali orgasme, untuk apa menuntut lebih? Harus diingat pula, kebugaran tubuh perlu dijaga untuk menunjang kegiatan seksual.

Berbekal tambahan pengetahuan tentang G Spot, diharapkan pasangan suami istri akan menjumpai saat-saat indah bersama. Jangan takut mencoba dan mengeksplorasi tubuh pasangan. Dalam pernikahan, kreativitas memang merupakan elemen yang penting guna membina hubungan suami istri yang senantisa penuh gairah.

Referensi :

1. Intisari edisi khusus, Volume 2
2. www.wikipedia.com
3. www.majalahdewadewi.wordpress.com


Selengkapnya...

Sabtu, 14 Maret 2009

Kepala (BPOM) memastikan semua produk susu formula dan makanan bayi yang saat ini beredar

0 komentar

"BPOM melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap sampel produk tersebut sepanjang tahun untuk mendeteksi kemungkinan adanya cemaran mikrobiologi, kalau produk yang bersangkutan ternyata bermasalah kita panggil produsennya dan minta mereka memperbaiki produknya," ungkapnya seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa (26/2).

Husniah, yang akrab disapa Ance, mengemukakan hal itu menanggapi hasil penelitian peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) terhadap 22 sampel produk susu formula untuk bayi dan 15 produk makanan bayi selama 2003-2006 yang menunjukkan bahwa 22,73 persen sampel susu formula dan 40 persen sampel makanan bayi tercemar Enterobacter Sakazakii.

Ance menjelaskan pula bahwa selain pemeriksaan terhadap cemaran mikrobiologi berupa bakteri termasuk bakteri penyebab diare (Salmonella sp, Eschericia colli dan Enterobacter sakazakii) pihaknya juga memeriksa kemungkinan adanya cemaran kapang dan mikroorganisme pathogen lain pada produk-produk tersebut.

Namun demikian, kata dia, pihaknya tidak mempublikasikan hasil pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk memastikan keamanan produk pangan itu kepada publik.

"Kita tidak mempublikasikan karena SOPnya memang demikian, di mana-mana juga seperti itu. Lagipula kalau setiap hasil pemeriksaan dipublikasikan bisa menghabiskan lembaran koran," katanya berkelakar.

Lebih lanjut ia menjelaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pangan Dunia (FAO) merekomendasikan pemeriksaan cemaran Enterobacter Sakazakii pada susu formula bubuk tahun 2005 karena sebelumnya ada laporan kejadian diare pada balita yang mengonsumsi susu tercemar Enterobacter di Jepang.

"Di Indonesia sendiri hingga saat ini belum ditemukan kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh Enterobacter sakazakii. Di sini penyebab utamanya Salmonell dan E.colli," katanya serta menambahkan hingga saat ini E.Sakazakii baru diketahui terkait dengan kejadian diare pada balita, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungannya dengan kejadian penyakit lain.

Pada pertemuan mengenai Enterobacter Sakazakii dan mikroorganisme lain dalam susu bubuk formula bayi tahun 2004, para ahli WHO dan FAO menyebutkan data tentang industri makanan dan otoritas pengawas tingkat nasional menunjukkan bahwa Salmonella jarang ditemukan pada produk susu bubuk formula jadi dan E. Sakazakii justru lebih banyak ditemukan di lingkungan pabrik dibanding Salmonella.

Kedua lembaga internasional itu mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait pencegahan pencemaran E.sakazakii karena meski informasi mengenai ekologi, taksonomi, keganasan dan karakteristik lain dari E. Sakazakii sangat terbatas namun sesedikit apapun keberadaan mikroorganisme itu dinilai beresiko membahayakan kesehatan bayi dan balita.

Dengan pertimbangan bahwa produk susu formula bayi mudah tercemar patogen dan E. Sakazakii adalah pathogen yang sering muncul dan membahayakan kesehatan, para ahli dari kedua lembaga internasional itu merekomendasikan agar setiap produk susu formula dilengkapi dengan informasi jelas mengenai tata cara penyiapan, penggunaan dan penyimpanannya.

Pemerintah juga diminta mendorong produsen makanan bayi untuk meningkatkan kisaran steril pada produknya, menekan konsentrasi dan prevalensi E. Sakazakii di lingkungan pabrik, menerapkan sistem pengawasan lingkungan yang ketat dan efektif serta menggunakan pemeriksaan Enterobacteriaceae sebagai salah satu indikator pengontrolan hygiene dalam alur produksi di pabrik.

Sementara itu Rektor IPB Dr.Ir.H. Herry Suhardiyanto M.Sc. seperti dikutip Radio Elshinta, Selasa (26/2) menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan pihaknya memang benar menyatakan hasil positif tercemar bakteri pada sampel-sampel yang diteliti pada 2003-2006.

Penelitian itu sendiri dibiayai oleh APBN yang didahului dengan pengajuan proposal serta diseleksi secara ketat. Sedangkan maksud dari penelitian itu, jelas Herry, adalah untuk kajian ilmiah bagi perguruan tinggi dan masyarakat.

"Mengenai masalah ini, biarlah pihak yang berwenang yang menyatakannya. Tapi bahwa bakteri ditemukan pada sampel-sampel yang dikumpulkan pada masa itu saya kira memang benar adanya," ungkap Herry menanggapi pertanyaan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari soal siginifikansi penelitian di IPB.

Herry juga mengatakan pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan pihak departemen terkait seperti Departemen Pertanian, Badan POM dan Departemen Kesehatan pada Kamis (28/2) mendatang untuk membahas masalah ini.

Sumber : Antara

Selengkapnya...

Followers

Link

My Favourite

  • kolom-tutorial
  • kolom-tutorial
  • Agus Hery
  • Mengedit itu Mengenyangkan
  • ipietoon
  • Free Template
  • Wyeth
  • Wyeth Nutrition
  • Nestle
  • Sahabat Nestle
  • Promina
  • Promina
  • Kalbe Nutritional
  • Kalbe Nutritional
  • Frisian Flag
  • Nutrisi Balita Cerdas
  • Abbott
  • ensure glucerna prosure pediasure isomil gain
  • Tanya Dokter Anda
  • Informasi Kesehatan Terpercaya
  • Nutricia
  • Nutricia Produk

    Jualan Buku


    Masukkan Code ini K1-A3CC32-A
    untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
     

    intan puspita Copyright 2008 Fashionholic Designed by Ipiet Templates Supported by Tadpole's Notez